Doa 24/40 (24 jam, 40 hari) yang dimulai sejak 8 Juli 2020, pukul 12.00 yang akan berakhir 17 Agustus 2020, sampai berita ini diturunkan sudah ada 276 grup yang telah mengambil bagian mengisi dan dari berbagai kota, pulau yang ada di Indonesia serta berbagai denominasi gereja.
Gerakan doa 24/40 telah menjadi sebuah gerakan yang telah memperkuat hubungan dan komunikasi diantara tubuh Kristus di Kota-kota, sebagaimana visi misi Jaringan Doa Nasional (JDN)
Sekedar informasi, acara ini pertama kali dicetuskan oleh Pdt. Tony Mulia, salah satu pimpinan di JDN. Puji Tuhan, mendapatkan sambutan positif dari berbagai kalangan dan gereja-gereja di Indonesia.
Sebagai bukti, dalam pembukaan acara 8 Juli 2020 jam 12.00-14.00 Wib yang dilakukan secara virtual melalui media zoom, hadir para pemimpin gereja dan para Fasilitator Nasional JDN, antara lain, Pdt, Gomar Gultom M.Th, Dr. Iman Santoso, Pdt. Dr. Bambang Wijaya, Pdt. Dr. Nus Reimas, Pdt. Soehandoko Wirasphati, Pdt. GondoWijoyo, Pdt. Daniel Pandji , Pdt. Ronny Sigarlaki, Pdt. Kong Leories, Pdm. Charles Jonan, Pdt. Tony Mulia, Pdt. Mulyadi Sulaeman, Pdt. Andreas Soestono, Pdt. Martin Harefa, Pdt Welyar Kauntu, Pdt. Ronny Daud Simeon, dan Tim Fasnas JDN, Fasilitator Nasional Kategorial, beserta para perwakilan Fasilitator dari 17 Regional wilayah JDN, dan Tim Panitia penyelenggara Momentum Penyembahan 24/40.
Jumat, 31 Juli 2020, Panitia 24/40, menyelenggarakan zoom meeting dengan wartawan-wartawan media Kristiani. Panitia yang hadir, ada Pdt. Tony Mulia, Pdt. Stenly Saironsong dan Pdt. Samuel Oei, sdri. Dewi dan Festy

Pdt. Tony Mulia memberikan kesempatan kepada Pdt. Stenly Sairongsong dan Pdt. Samuel Oey untuk menjelaskan tentang doa 24/40.

Kata Pdt. Steny Sairongsong, doa 24/40 ini benar-benar visi dari Tuhan yang diberikan kepada Pdt. Tony Mulia, dan langsung ditangkap oleh kalangan muda dari Jaringan Doa Nasional.

Menurut Pdt. Tony Mulia berkata “24/40” bukan cuma 24 jam 40 hari, tetapi seperti 24 tua-tua yang melemparkan mahkotanya, dimana hanya Tuhan Yesus yang memiliki Mahkota. “Acara ini sebelumnya tidak direncanakan, namun pada 19 Juni lahir ide ini, tanggal 22 juni kita mengadakan pertemuan dengan mengundang anak-anak muda, dan rapat bersama dengan memutuskan untuk membuat sesuatu bagi Indonesia,”katanya dan Tuhan menaruh dihati Pdt. Tony Mulia temanya “Tahta-Nya” yang mendapatkan konfirmasi dari anak muda, bernama Wumpy dengan mengusulkan ayat firman Tuhan yang terdapat dalam Yesaya 66:1.
Dikutip dari siaran pers panitia, mendapatkan respon dari Pdt DR. Bambang Wijaya bahwa apa yang ditarukan Tuhan dihati Pdt. Tony sebagai visi dari Tuhan untuk membawa umat mengalami pemulihan di bangsa ini. “Ini adalah suatu kehormatan, ketika Tuhan memanggil untuk menyediakan Tahta bagi Tuhan untuk berkarya ditengah-tengah bangsa kita, kehormatan bagi gereja-gereja Tuhan, memanggil gereja-gerejaNya terlibat dalam menghadirkan shalomNya ditengah-tengah masyarakat. Kiranya Roh Tuhan melawat, karena Roh Tuhan memerdekakan, membaharui, memulihkan dan menghidupkan,”kata Pdt. Bambang Widjaja, yang dikutip dari siaran pers panitia.
Sedangkan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Gomar Gultom, menyambut gembira penyelenggaran pujian dan penyembahan ini. “Rasanya selama ini kita terlalu fokus pada masa sulit sehubungan dengan pandemi Covid-19, tanpa mengabaikannya, sangat dibutuhkan fokus kepada Tuhan yang diistilahkan dengan kita ikut berperang bersama Tuhan,”katanya.
Memerangi Covid-19, Kata Pdt. Gomar Gultom, seperti yang dalam siaran pers panitia, banyak yang bertanya apa maksud Tuhan dengan pandemi ini seolah-olah mengindikasikan bahwa pandemi ini datang dari Tuhan, banyak juga pendeta berkata ini bukan datang dari Tuhan tapi diijinkan oleh Tuhan.
“Menimbulkan pertenyaan apa iya Tuhan mengijinkan ini semua? Tuhan sesungguhnya sekarang ini sedang berperang, Tuhan sedang berperang melawan segala bentuk ketidak adilan. Karena ini peperangan Tuhan, kita sebagai pengikutnya harus menghisapkan diri peperangan itu, ikut berperang bersama Tuhan. Keikut-sertaan kita sebagai bala tentara Tuhan mewujud dalam berbagai tindakan. Tindakan para dokter, medis, rumah sakit, negara, dermawan, relawan yang terlibat dalam memerangi Covid sebagai bagian ikut serta sebagai bala Tentara Tuhan, termasuk para ilmuwan yang sedang berjuang menemukan vaksin Covid,”.
Begitupun, Pdt DR. Nus Reimas, yang mengungkapkan ini merupakan suatu kehormatan dan suatu terobsan yang belum pernah terjadi dalam kehidupan sebagai orang percaya. Mengapresiasi pelaksanaan 24/40 memberi keyakinan bahwa bila fokus kepada Tuhan, apa pun yang terjadi dalam kehidupan ini, Dia yang berdaulat, Dia yang bertahta diatas Tahta yang maha tinggi dan mengendalikan segala sesuatu.
“Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong dan pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat, bila kita merendahkan diri dan berdoa mencari wajah Tuhan, fokus kepada Takhta Tuhan dan Tuhan pasti akan bertindak memulihkan bangsa kita,”katanya.
Pdt. DR. Iman Santoso, berkata bila Tuhan ada di Takhta, berarti kerajaanNya datang dan semua mata tertuju padaNya. “Dosa mulai terjadi karena kita masing-masing mengalihkan mata kita dari kehendak Tuhan kepada kehendak diri kita sendiri. Berita kerajaan Allah adalah berita sentral dalam PL dan PB. Berita Yesus ketika Yesus mulai datang, Dia berkata waktunya sudah genap kerajaan Allah sudah dekat. Kita sedang menantikan kerajaan Allah secara sepunuhnya dalam kedatangan Tuhan,”paparnya.
Pdt. Ronny Daud Simeon, penekanan pujian penyembahan di Indonesia banyak ditekankan kepada keintiman kepada Tuhan. “Itu harus seperti rajawali yang terbang dengan dua sayap. Ilustrasinya bahwa sayap kiri sayap keintiman dengan Tuhan “kedekatan dan keserupaan”. Semakin intim dengan Tuhan semakin kita dibawa kepada keserupaan dengan Tuhan. Keintiman memang sangat dekat dengan cinta, dengan kasih dan anugerah. Tetapi Rajawali harus terbang dengan kedua sayap. Sayap yang satunya adalah seperti di dalam Ibrani 12:28-29. Sayap yang kanan, api yang menghanguskan yang harus ditegakan di Indonesia, Tuhan bukan cuma penuh kasih tapi juga api yang menghanguskan. Keintiman yang dipadukan dengan takut akan Tuhan, dalam doa pujian dan penyembuhan,”
Fasilitator Umum JDN, Pdm. Charles Jonan berkata kadang umat Tuhan tidak mengerti apa yang Tuhan ingin umat Tuhan lakukan. “Tuhan memberi visi kepada JDN agar terjadinya kesatuan doa dan kebersamaan bagi gereja-gereja yang ada. Saat acara ini mulai dibicarakan, sambutan kota-kota sangat antusias, kita tidak mungkin bisa menggerakan kota demi kota, apa lagi selama 24 jam 40 hari,”Katanya.
Doa 24/40 sampai hari ini masih berjalan dan sudah banyak mujizat terjadi serta dirasakan oleh banyak orang. Untuk mengetahui dan mengikuti acara 24/40, dapat masuk ke chanel yotube MDK nasional, tahtanya. (Vifa5)