Jakarta – Para Uskup Katolik, Irlandia, berencana untuk mengadakan rapat atau sidang para pemimpin agama yang dikenal dengan sebutan Sinode, dalam lima tahun ke depan. Rencana diadakan Sinode ini bertolak dari melihat fakta banyaknya umat Katolik yang telah meninggalkan gereja.
Dalam sebuah pernyataan bersama para uskup Katolik, Irlandia setelah pertemuan umum virtual konferensi, pada 10 Maret. “Jalur sinode menuju sinode nasional mengundang kita untuk melakukan perjalanan bersama dalam memahami apa yang dikatakan Roh Kudus kepada gereja di Irlandia saat ini” bunyi pernyatan para uskup Katolik, Irlandia.
Para uskup mengatakan, tantangan besar terhadap iman Katolik telah muncul selama 50 tahun terakhir, termasuk transformasi cepat dan sekularisasi masyarakat, yang telah menyebabkan lebih sedikit orang yang mempraktikkan iman.
Bukan hanya itu, Uskup Agung Eamon Martin dari Armagh saat itu mengutarakan rasa keprihatinannya terhadap beberapa orang yang telah meninggalkan gereja.
Sebagaimana dilihat dari laman ucanews, dalam sebuah dokumen Kongregasi Vatikan yang terbaru, dalam Doktrin Iman mendefinisikan prinsip sinodalitas sebagai tindakan Roh dalam persekutuan tubuh Kristus dan dalam perjalanan misionaris umat Allah.
Pada kesempatan itu, Uskup Agung Eamon Martin mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyak orang yang meninggalkan gereja dan dalam beberapa kasus merasa diabaikan, dikucilkan atau dilupakan tetapi suara-suara itu perlu didengarkan.
Para uskup mengatakan untuk mengindahkan seruan untuk transparansi, partisipasi dan akuntabilitas yang lebih besar di Gereja.
Dalam konteks Irlandia, proses tersebut diharapkan mengarah pada pertemuan nasional umat awam, imam, uskup dan religius wanita dan pria untuk memetakan program pastoral baru untuk masa depan gereja.
“Sementara banyak wanita sangat terlibat dalam kehidupan gereja di Irlandia, kami mengakui kebutuhan kritis untuk menghormati kontribusi wanita, untuk mendengarkan keprihatinan mendalam mereka, untuk secara resmi mengakui peran mereka dan mengartikulasikan model baru tanggung jawab bersama dan kepemimpinan yang melibatkan semua orang awam – – wanita dan pria,” demikian bunyi pernyataan.Disis lain, dalam perencanaanya membutuhkan dua tahun pemahaman yang akan bertepatan dengan proses konsultasi nasional. “Saat kami memulai jalur sinode, kami meminta doa semoga ini menjadi waktu pembaruan, reformasi dan harapan baru bagi semua umat Tuhan di Irlandia,”