Jakarta – Karir Penyanyi Agnes Monica Muljoto atau lebih dikenal dengan nama Agnes Mo bisa dibilang moncer. Saat ini namanya bukan hanya terkenal di dalam negeri, tapi juga luar negeri. Namun, apa yang didapatnya sekarang bukan seperti membalikkan telapak tangan karena ada proses pendewasaan iman yang harus ia lewati.
Ia mengaku dulu ekspektasinya begitu besar ketika mengabarkan kepada khalayak umum bahwa dirinya akan segera go internasional. “Gue kabarin gue akan segera go internasional karena memang dulu gue sudah di Amerika. (Istilahnya) Gue setiap hari sudah keluar masuk studio rekaman juga sudah ngobrol panjang lebar soal rencana ke depan sama manajemen di sana,” ungkapnya, seperti dikutip dari kanal Youtube Daniel Mananta Network, Senin (1/3/2021).
Namun, apa yang sudah dibayangkan rupanya tidak sesuai dengan kenyatan. Mendadak semua kontrak dan segala sesuatu yang sudah disusun terganjal jalan buntu yang berimbas pada karirnya saat itu. “Gue sampe jadi bermasalah dengan teman baik, keluarga, bahkan ada banyak berita miring karena gue enggak jadi go internasional. Gue ngerasa sendirian,” ungkapnya.
Di tengah kegundahannya, Agnes hanya mendapatkan sebuah pesan dari kakaknya bahwa dirinya belum siap. “Gue hanya keinget kata koko gue ‘mungkin lo (gue) belum siap.’ Sempet bertanya juga ‘kenapa gue enggak siap?’ ‘Oh enggak kok, gue belum siap, bukan enggak siap’,” kata Agnes.
Penyanyi berdarah Jerman, Cina, dan Jepang ini mengaku proses pedewasaan iman yang dilaluinya tidak mudah hingga ia bisa mengerti apa maksud Tuhan. “Gue pun menerima yang terjadi dan berdoa serta berserah. Gue anggep Tuhan sedang kasih priview ke gue soal apa yang mungkin akan gue alamain nanti ketika go internasional. Tapi (sebelum itu) gue diminta belajar lebih lagi,” tuturnya.
Ia pun bercerita dimasa-masa pendewasaan iman Tuhan izinkan dirinya bertemu dengan pendeta. Di situ Agnes merasa semakin mendapatkan kekuatan bahwa apa yang dialaminya adalah rencana Tuhan.
“Pada saat masa belajar itu ada satu waktu tiba-tiba gue dicariin sama pendetanya temen gue. Kata teman gue, pendetanya merasa Tuhan memintanya supaya ketemu gue untuk bilang sesuatu. Ketika gue denger itu, gue merasa gue (ternyata) enggak sendirian,” ceritanya.
“Akhirnya gue ketemu sama Ps Jeffrey dan Ps Jose Carol (JPCC). Perkataan mereka yang gue inget adalah gue akan jadi Alkitab yang bisa dilihat dan dibaca orang,” tambah Agnes.
Perlahan-lahan Agnes mulai bangkit dan mengerti kenapa Tuhan menahannya untuk tidak buru-buru go internasional. Ia pun belajar banyak hal, mulai dari penyertaan Tuhan, kekuatan Tuhan hingga rencana Tuhan.
“Sekalipun kita enggak tahu endingnya akan gimana, tapi itu yang namanya iman. Ibarat Tuhan kasih berkat seperti air laut, tapi kapasitas kita masih kecil, ya itu akan luber dan lo tenggelam. Jadi yang Tuhan mau dalam hidup bukan cuma kasih berkat tapi juga Dia mau kapasitas lo yang dipersiapkan supaya siap menerima berkat (yang besar),” ujarnya.
Agnes benar-benar bersyukur dengan waktu yang Tuhan telah atur untuk dirinya. Menurutnya, bila dulu ia langsung go internasional mungkin karirnya tidak akan bisa seperti sekarang.
“Gue bener-benar merasa memang Tuhan mau gue mempersiapkan semuanya dulu. Gue sempet cidera karena latihan vokal di singapore, US. Tapi memang akhirnya jangkauan vokal gue jadi lebih besar (bagus). Sampai pihak rekaman menghubungi gue, gue merasa memamg udah siap. Vokal sudah mantep, mental sudah mantep, gue sudah bisa percaya diri dengan identitas gue sebagai anak Tuhan. Percayalah sama waktu Tuhan, itu benar-benar akan menyelamatkan kita,” pungkasnya.