Maybrat, Papua Barat – Senin (28/6/2021) gedung gereja GKI Sion Mapura yang terletak di Kabupaten Maybrat, Papua Barat diresmikan. Menurut ketua panitia pembangunan, Gerzon Jitmau, dalam pembangunannya GKI Sion Mapura mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga memperoleh bantuan anggaran.
Selain itu, pembangunan ini juga mendapatkan bantuan melalui program CSR dari BUMN/BUMD, Pemprov Papua Barat dan Pemprov Papua. Adapun biaya yang dihabiskan membangun gedung gereja dalam kurun 8 tahun ini sebesar Rp 21 miliar.
“Ini merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa bagi kami anak gereja GKI Sion, karena pemerintah bersama BUMN dapat membantu kebutuhan pelayanan Tuhan, sehingga akhirnya selama 8 tahun dibangun bisa dimanfaatkan oleh Jemaat sebagai rumah Tuhan,” ungkapnya yang dilansir dari Kumparan.
Peresmian gedung gereja tersebut juga dihadiri Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Ketua Sinode GKI di tanah Papua Pdt. Andrikus Mofu, Bupati Kabupaten Maybrat, Bernard Sagrim dan Dirjen Bimas Kristen, Thomas Pentury.
Thomas Pentury dalam sambutan memberikan apresiasi kepada panitia pembangunan yang terus berjuang hingga gedung gereja berhasil dibangun. Menurutnya, pembangunan tempat ibadah (gereja) penting dalam kehidupan beragama untuk meningkatkan spiritual umat.
Katanya lagi, pembangunan GKI Sion merupakan salah satu wujud upaya bersama para jemaat dan semua pimpinan jemaat terutama di Sinode GKI di tanah Papua. “Pak Menteri menyampaikan selamat dan apreseasi yang luar biasa terhadap peresmian gedung gereja baru GKI Sion di Kabupaten Maybrat. Dengan harapan terus meningkatkan spiritualitas iman yang baik, dan tetap memegang teguh toleransi antara umat beragama untuk tanah Papua,” katanya.
Di sisi lain, dalam sambutan, Bupati Maybrat Bernard Sagrim menyambut hangat kehadiran Gubernur, Dirjen Bimas Kristen dan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua.
“Di Kabupaten Maybrat membangun gereja adalah sama dengan membangun harga diri. Karena menurut orang Maybrat membangun gereja merupakan komitmen dengan Tuhan dan harga diri orang Maybrat. Jadi tidak heran kalau setiap kampung pasti miliki 2 atau 3 gereja,” kata Bernard.