Tangsel – “Dipanggil untuk Melayani” jadi inti dari firman Tuhan yang disampaikan Ketua Perwil 3 GBI BPD Banten, Pdt. Denny Tenda dalam ibadah penahbisan GBI Ginosko “The Essential Church”, Serpong, Tangsel, Minggu (18/7/2021).
Dalam ibadah yang digelar secara online tersebut, Pdt. Denny mengajak gembala, para pelayanan serta jemaat di GBI Ginosko untuk terus melayani Tuhan dan memberitakan injil. “Tuhan mau kita melayani dengan segenap hati dan dengan segala ketulusan,” tuturnya seraya mengutip ayat dari 1 Timotius 4:1-8.
Lebih jauh, Pdt. Denny berkata gembala dan para pelayanan hingga jemaat GBI Ginosko harus kuat mental dan fisik dalam mengemban tugas pelayanan. Selain itu juga harus mau berkorban materi, waktu, hingga nyawa. “Firman Tuhan harus dapat diberitakan dalam situasi apapun dan diberitakan tanpa kompromi dengan dosa,” jelasnya.
GBI Ginosko merupakan gereja yang terletak di Jalan Ciater Raya nomor 8, Serpong, Tangsel dan dipimpin seorang hamba Tuhan bernama Ps Roma Solisa.
Pdt. Denny yang mewakili BPD GBI Banten dalam kesempatan itu membacakan surat keputusan (SK) tentang penahbisan GBI Ginosko dan Ps Roma Solisa sebagai gembala jemaat. “(Jadi) mulai hari ini Minggu, 18 Juli 2021, GBI Ginosko telah resmi sebagai gereja yang terdaftar di BPD GBI Banten dan Ps Roma resmi sebagai gembala setempat,” kata Pdt. Denny.
Gembala GBI Ginosko Ps Roma Solisa dan istri
Di lain kesempatan, Ps Roma mengungkapkan sejak berdiri bulan September 2020 ada beragam tantangan yang harus dihadapi. Namun, ia terus bangun kedekatan dengan sesama pengerja dan jemaat lewat berbagai kegiatan rohani.
“(Membangun) rasa kekeluargaan, salah satunya dengan peduli dengan sesama jemaat terutama bila ada yang terpapar Covid-19,” jelasnya.
Ps Roma menjelaskan nama Ginosko sendiri diambil dari salah satu kata Yunani Koine atau teks asli Alkitab yang memiliki arti “mengenal”. Mengenal berarti memiliki pengenalan mendalam karena mengalami dan juga pengenalan yang dinikmati oleh Tuhan.
“The Essential Church”, lanjut Ps Roma merupakan motto yang bertujuan ingin mengajak jemaat semakin mengakar dalam kebenaran firman Tuhan. “(Agar) jemaat tidak terjebak pada hal-hal yang sesungguhnya bukan esensi (dalam pengajaran Kristen) tapi hanya sekedar sensasi dalam Kekristenan,” pungkasnya.
