Jakarta – Setiap tanggal 9 mei, Persekutuan Lembaga Alkitab di Seluruh Dunia (United Bible Societies/UBS) melakukan doa bersama untuk mendoakan pelayanan yang dikerjakan oleh Lembaga Alkitab, sekaligus mensyukuri lahirnya Alkitab bagi seluruh umat Tuhan.
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) merespon hal tersebut dengan mengadakan doa bersama (ibadah) dalam rangka memperingati Hari Doa UBS dengan tema “Serving Together” secara daring, Jumat (7/5/2021).
Sekum LAI Dr. Sigit Triyono dalam kata pembuka bersyukur UBS bisa terus ada dan berkarya hingga saat ini. LAI sendiri sudah banyak mendapatkan manfaat dari UBS sejak bergabung 67 tahun lalu, seperti mendapatkan dukungan doa, ide dan meterial ketika LAI belum mandiri.
Sigit mengajak umat Tuhan di manapun berada untuk terus mendukung UBS supaya bisa terus bisa melayani. “Doa adalah kekuatan utama bagi orang beriman, marilah kita terus mendoakan United Bible Societies, LAI, bangsa Indonesia bahkan seluruh ciptaan Tuhan agar damai sejahtera terwujud di atas bumi ini,” ungkapnya.
Ketum LAI Pdt Henriette Lebang. (Foto: Istimewa)
Ketum LAI Pdt. Dr. Henriette T Lebang dalam renungan firman Tuhan mengajak umat untuk terus mengeratkan tali kasih persaudaraan. Terlebih dimasa pandemi saat ini yang membuat semuanya serba terbatas dan berjarak.
LAI, kata Pdt. Henriette ikut mengeratkan tali kasih persaudaraan dengan siapapun sebab tanpa adanya persaudaraan, Alkitab tidak mungkin bisa menjangkau semua orang. “Hanya kesatuan hati yang dapat memungkinkan Alkitab mencapai semua orang. Firman Tuhan mengajarkan mengasihi sepenuhnya, tanpa perhitungan dan menghasihi dengan segenap hati,” jelasnya.
Pendeta yang akrab disapa Pdt. Ery Lebang ini meminta supaya umat tidak lagi mempermasalahkan soal berbagai perbedaan yang terjadi di masyarakat. “Jangan bersembunyi atau berkelit karena kita semua bisa mewujudkan kasih persaudaraan di tengah kencenderungan perpecahan jemaat. Justru penghayatan kasih penghayatan kasih persaudaraan semakin mendesak. Secangkir air bagi mereka yang kehausan adalah wujud kasih persaudaraan yang amat bermakna, baik bagi si penerima dan pemberi karena disitu ada dialog kasih, saling berbagi,” paparnya.
“Untuk menebarkan kasih persaudaraan, kita butuh hati yang dibaharui. Jaga hati dengan penuh kewaspadaan karena dari situ terpancar kehidupan. Hati yang telah dibaharui oleh Kristus dapat menggerakan kepedulian dan rasa solidaritas kepada sesama untuk sama-sama melayani, terutama untuk mereka yang membutuhkan perhatian dan topangan,” tambah Pdt. Ery Lebang.
Diakhir, Pdt. Ery Lebang mengajak umat untuk terus mendukung UBS. “UBS saat ini menghadapi berbagai tantangan. (Di sisi lain) banyak lembaga alkitab yang mengalami kesulitan untuk penerjemaahan, produksi dan penyebaran Alkitab karena keterbatasan dana dan staf. Menurut informasi dari Sekum LAI, ada 30 lembaga Alkitab sedang mengalami krisis. Sementara gereja-gereja di Indonesia melalui LAI berupaya menyatakan solidaritas untuk mereka yang terpuruk lewat bantuan kemanusiaan maupun penyebaran Alkitab untuk semua,” ujarnya.
Sekum LAI Dr Sigit Triyono saat meluncurkan buku Wajah-wajah Misi terbitan LAI. (Foto: Tangkapan layar)
Pada kesempatan yang sama, LAI juga meluncurkan buku “Wajah-wajah Misi” yaitu sebuah buku edukasi misi untuk memberikan semangat bagi para pelaku misi di tanah air. “Buku ini diharapkan bisa menggerakan semangat doakan, wartakan, donasikan (DWD) untuk pekerjaan misi berarak-arakkan bersama LAI mengabarkan kabar baik ke ujung bumi,” kata Sigit Triyono.
Ibadah juga diisi oleh puji-pujian yang dibawakan para pegawai LAI yang ada di pusat maupun daerah.