Mahasiswa FH UPH Raih Juara dalam National Moot Court Piala Frans Seda 2020

0
UPH
Mahasiswa FH UPH. (Foto: DOK UPH)

Jakarta – Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali menorehkan sejarah. Mahasiswa FH UPH angkatan 2017-2019 berhasil meraih juara ketiga di National Moot Court Piala Frans Seda 2020 dengan tema “Cybercrime”, yang diselenggarakan Unika Atma Jaya.

Moot Court Competition adalah kejuaraan memposisikan peserta sebagai agen membela sebuah negara dalam simulasi Pengadilan International (ICJ) yang kemudian mempresentasikan memorial yang telah disusun secara Bersama-sama selama berbulan-bulan.

Ketua Program Studi FH UPH, Dr. V. Esti Purnama Sari, SH., M.Hum bersyukur atas prestasi yang telah ditorehkan. Ini tidak lepas dari peran dosen dan fasilitas pendukung yang tersedia di kampus. “Para dosen mendampingi setiap kegiatan kemahasiswaan FH UPH guna memberikan pembekalan tambahan terkait keterampilan dan wawasan ilmu hukum. Mahasiswa juga didukung dengan akses fasilitas yang lengkap, seperti ruang moot court UPH. Harapannya, mahasiswa siap berpartisipasi dan berprestasi di kompetisi skala nasional hingga internasional,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Vifamedia, Jumat (5/3/2021).

Baca juga:  Sinergi Kemenko Perekonomian dan UPH, Tingkatkan Kapasitas SDM

Sementara itu, ketua tim delegasi FH UPH Gregorius Guntur Prakoso mengatakan sebelum kompetisi dirinya membekali para mahasiswa dengan ilmu cybercrime, khususnya mengenai hacking. “Beragam mata kuliah di FH UPH juga sangat berguna di kompetisi ini, diantaranya: Hukum Kejahatan Dunia Maya (KDM), Hukum Acara Pidana (HAPID) dan tentunya Hukum Pidana,” katanya.

Guntur menjelaskan kompetisi ini terbagi menjadi dua tahap. Pertama, tahap penyisihan yang dilaksanakan tanggal 21-23 Februari 2020. Kedua adalah tahap final yaitu tanggal 17-19 April 2020.

Tim, lanjut Guntur usai mendapatkan kasus posisi “hacking” langsung mempersiapkan semua berkas yang dibutuhkan mulai dari tahap penyidikan hingga persidangan. Sedangkan untuk tahap final dilakukan secara online karena masa pandemi.

Baca juga:  Perjamuan Kudus Online di Masa Pandemi Covid-19, Boleh?

“Selain bangga, beragam manfaat kami rasakan. Saat kami praktik mengerjakan kasus di kompetisi ini, kami sekaligus dapat lebih memahami materi kuliah yang diajarkan di dalam kelas. Pengalaman berkompetisi ini juga bermanfaat pada studi kami di FH UPH karena kami mendapatkan wawasan baru dan juga memperluas networking,” ungkap Guntur.

Adapun para mahasiswa yang terlibat sebagai berkikut. Angkatan 2017: Gregorius Guntur P., Chelsya Gabriela P., Jovida Adinda F., Mikhael Sutiono, Gabriel G. Mocodompis, Bella Amanda M. Siboro, Tobias Kristianto, Amangka P. Bagaskoro Satiman, Muhammad Rifanda Irham, Irma Kurniasari, Haqki Dharmawan). Angkatan 2018: Alexander Shenjaya, Gabriel P. Maruli Panggabean. Angkatan 2019: Muhammad D. Achsanul, Angeline Iroth, Kevin Hidayat. Dan Tim teknis: Daniel Saputra (2017), Muhammad Mukhimudin (2019).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here