Jakarta – Penculikan Siswi di sebuah asrama Negara Bagian Zamfara, Nigeria Jumat (26 Febuari 2021) yang dilakukan sekelompok bersenjata yang tidak dikenal indentitasnya.
Para Uskup di Nigeria merilis pernyataan pers pada 23 Februari 2021 menyusul penculikan pertama sebelum serangan terbaru yang terjadi Jumat (26 Febuari 2021).
“Kami benar-benar berada di ambang kehancuran yang membayang, dari mana kami harus melakukan semua yang kami bisa untuk mundur sebelum yang terburuk menguasai bangsa,” tulis para Uskup, seperti dikutip dalam laman resmi vaticannews.
Adanya penculikan di negara itu, membuat para Uskup resah. “Kami, dari Konferensi Wali Gereja, Nigeria, dengan anggota dari seluruh bagian Nigeria, sangat terganggu dengan keadaan ketidak stabilan saat ini,” demikian Sebagian bunyi pernyataan oara Uskup.
Perkembangan yang terjadi di Nigeria, mengundang perhatian Paus Fransiskus. Lihat saja, saat pemimpin Gereja Katolik tersebut berpidato di Lapangan Santo Petrus, masalah penculikan tak lepas dari pidatonya.
Pada kesempatan itu, Paus Fransiskus mengatakan tindakan penculikan para siswi dari asrama merupakan tindakan yang keji.
Bersamaan dengan itu Paus Fransiskus mengajak seluruh warga yang berada di Lapangan Santo Petrus untuk bergabung menopang dalam doa untuk pembebasan para siswi yang diculik.
“Saya berdoa untuk gadis-gadis ini, agar mereka segera kembali ke rumah,” doa Paus Fransiskus, pada Minggu (28 Febuari 2021) di Lapangan Santo Petrus