Pandemi Covid-19 ternyata tidak menghalangi proses belajar mengajar dari The New STT Bethel The Way, demikian kata Wakil Ketua I Bidang Akademik, Pdt. Dr. Andreas Eko Nugroho saat ditemui di Kampus The New STT Bethel The Way, yang beralamat di Jl. Tanjung Duren Barat I Blok G No.1 D-1L, Jakarta Barat.
Hanya saja, lanjut Pdt. Dr. Andreas Eko Nugroho, wakil dari Pdt. Budi Sastradiputra ini, proses belajar-mengajar tidak berjalan seperti biasa, selama masa pandemi semuanya dilakukan secara online, sebagai bentuk taat dan hormat kepada pemerintah yang telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Selama masa pandemi dimana pemerintahan DKI Jakarta telah menerapkan PSBB, sejak tanggal 16 Maret 2020, maka The New STT Bethel The Way, memutuskan untuk menjalankan perkuliahan dengan sistem online atau daring. Kami tetap melakukan perkuliahan sesuai jadwal yang ada, dengan kurikulum yang ada,”tuturnya seraya menegaskan The New STT Bethel The Way tetap menyelesaikan semester genap antara Januari sampai Mei dengan Daring, karena The New STT Bethel The Way yang terakreditasi BAN program studi teologi, program musik gereja dan program magister teologi, harus benar-benar ketat dan melakukan apa yang menjadi peraturan pemerintah untuk setiap mata kuliah, dilakukan proses belajar mengajar dengan 16 kali minggu. Di The New STT Bethel The Way tidak mengenal block teaching, tidak mengenal kuliah padat 2 hari saja. The New STT Bethel The Way tetap melakukan 16 minggu perkuliahan dalam setiap mata kuliah sebab itu menjadi point yang penting bagi kualitas kampus.
Teknis perkuliahan The New STT Bethel The Way, tidak ada bedanya dengan kuliah ofline, seperti yang 2 SKS dua jam perkuliahan online. Begitupun yang 3 SKS dengan 3 jam pekuliahan, dengan setiap minggunya mencapai 16 minggu atau 16 kali pertemuan online.
Untuk menjalankan teknis perkuliahan, The New STT Bethel The Way, yang diketuai, Pdt. Budi Sastradiputra, lewat Pdt. Dr. Andreas Eko Nugroho mengungkapkan ada tantangan. “Kami harus menyediakan zoom meeting perbayar. Selain itu kesiapan kuota internet dari mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan daring. Mahasiswa yang kehabisan kuota atau tidak memiliki dana untuk membeli kuota internet, kami sudah sepakat untuk membelikan demi proses belajar-mengajar berjalan lancar,”ungkapnya dan berkata The New STT Bethel The Way dalam setiap semester ada 150 mata kuliah yang harus diajarkan dalam setiap minggu.

“The New STT Bethel The Way juga menyediakan 8 zoom meeting berbayar, untuk supaya setiap mata kuliah yang diajarkan tidak akan mengganggu proses belajar mengajar. Perkuliahan online masih akan diterapkan The New STT Bethel The Way, menunggu pengarahan kemendikbud,”tegasnya dan berkata kesiapan dari The New STT Bethel The Way untuk menyelenggarakan perkuliahan online, sudah sangat siap. Semisal, sistem informasi akademis yang tadinya menggunakan manual, sekarang dengan paperless, sehingga mahasiswa dimanapun berada bisa melihat jadwal mata kuliah dalam sehariannya, tidak perlu ke kampus.
Selain itu, mahasiswa bisa mengambil mata kuliah dimanapun berada dan persemesternya. Juga telah disiapkan Sistem Informasi Akademis (SIAKA).
“Dengan teknologi ini mahasiswa tidak perlu lagi ke kampus untuk kepentingan kartu mahasiswa dan transkrip nilai, termasuk untuk mengisi form kartu mahasiswa, absen saat proses perkuliahan, pembayaran perkuliahan. Dosenpun juga bisa mengisi nilai-nilai hasil perkuliahan, ujian dan ujian akhir semester, termasuk mengumpulkan tugas. Ya kuncinya, yang penting ada jaringan internet maka semuanya bisa tanpa ke kampus,”papanya, sambil menegaskan The New STT Bethel The Way sudah sangat siap melaksanakan semester ganjil 2020-2021, dengan mahasiswa tidak perlu ke kampus, begitupun dosen, tinggal menggunakan SIAKA.
Untuk mengetahui lebih lanjut, dapat melihat video wawancara vifamedia dengan Pdt. Dr. Andreas Eko Nugroho di link youtube vifamedia. (Vifa5/6)