Jakarta – Wanita Katolik Republik Idonesia (WKRI) pada 26 Juni 2021 merayakan HUT yang ke-97. Berbagai perayaan sederhana pun dilakukan untuk memperingati hari jadi di tengah pandemi Covid-19 ini, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Selasa (29/6/2021) WKRI menggelar misa syukur konselebrasi di Katedral Jakarta yang dipimpin Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo bersama, RD. Paulus Christian Siswantoko, RP. Puspo Yuwono, MSC.
Dalam homilinya, Ignatius Suharyo menekankan tentang pentingnya memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Sebab dengan dekat dengan-Nya, umat jadi lebih mudah untuk menginterpretasi setiap tanda yang Tuhan berikan, atau dalam Kristiani hal tersebut disebut dengan hikmat.
Suharyo mengatakan merawat dan mengembangkan organisasi tidak cukup dengan ilmu, melainkan diperlukan pengalaman (kedekatan) dengan Allah untuk dapat mengerti maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh-Nya.
“Kalau membaca riwayat hidup Paus Fransiskus, semua dimulai dari pengalaman yang paling dasar, yaitu pengalaman akan Allah. Pengalaman itu berbuah pada transformasi pribadi, dan transformasi pribadi dengan sendirinya akan berbuah dalam transformasi institusi,” katanya seperti dikutip dari live streaming HUT WKRI ke-97 melalui kanal Youtube Hidup TV.
Ketua Presidium WKRI, Yustina Rostiawati mengajak para pengurus untuk kembali mengingat isu keprihatinan yang diusung dalam Kongres WKRI ke-20 tahun 2018. Isu tersebut seperti radikalisme, terorisme, korupsi, krisis lingkungan hidup.
Menurutnya, hal-hal tersebut semakin tumbuh subur karena keterbukaan dalam segala bidang yang memungkinan pihak bisa berinteraksi dengan bebas. Semua membawa dampak positif dan negatif.
“WKRI perlu meneguhkan visi misi untuk membangun NKRI menjadi negara sejahtera, berkeadilan dengan penuh kedamaian. Mari kita menyerukan dengan lantang bahwa segala perbedaan akan membawa kebaikkan dan kekuatan menjadi negara yang besar,” seru Yustina dalam sambutan bersama para Presidium WKRI, yang dibacakan tanggal 26 Juni 2021.
Yustina mengajak para pengurus untuk lebih peduli dengan sesama dan lebih menumbuh kembangkan sikap yang toleran. “Perdamaian perlu diwujudkan, karena dari perdamaian barus bisa terwujud kesejahteraan,” jelasnya.
Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang hadir secara virtual mengapresiasi dedikasi WKRI dalam kurun waku 9 dekade ini. Menurutnya, WKRI telah banyak memberikan kontribusi dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Kiranya WKRI bisa menjadi inspirasi bagi organisasi perempuan lainnya untuk terus berjuang membangun kualitas perempuan dan anak Indonesia, baik di lingkungan umat Katolik maupun lintas agama dan kepercayaan,” katanya.
Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati
Menteri PPPA I Gusti berpesan supaya para perempuan dalam wadah WKRI tetap semangat menjaga spirit perjuangan untuk terus mewujudkan visi misi organisasi melalui aksi nyata. Dirinya mengajak WKRI untuk terus mendukung pemerintah dalam mewujudkan kemerdekaan bagi perempuan maupun anak.
“Semoga WKRI tetap pro aktif dan konstruktif dalam mendukung pemerintah melaksanakan pembangunan bangsa dan negara Indoensia untuk mewujudkan perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju,” pungkasnya.