JAKARTA- Doa, hal yang selalu dipanjatkan manusia dikala memiliki permintaan yang disampaikan kepada Tuhan. Doa juga merupakan jembatan komunikasi manusia dengan Tuhan. Oleh sebab itu, persekutuan doa yang dipanjatkan oleh beberapa umat, jika sepakat, maka Tuhan akan menjawab setiap permohonan doa tersebut. Untuk mewujudkan persekutuan doa dalam wujud pergerakan doa, diperlukan kerjasama dan juga tetap saling menjaga satu dengan lainnya, mengingat ditengah pandemi yang sedang dihadapi diseluruh dunia.

Acara-acara doa bersama yang dilakukan di Indonesia, dilakukan melalui wadah Jaringan Doa Nasional. JDN yang biasanya sering melakukan acara-acara doa bersama, pada saat pandemi covid 19 memang harus mengalami keterbatasan baik waktu, jarak dan tempat karena harus mengikuti protokol Kesehatan. Namun hal tersebut tidak membuat padam para pendoa yang rindu berdoa dan menyembah kepada Tuhan agar diberikan pemulihan keadaan bagi bangsa Indonesia ditengah pandemi ini. Hal tersebut disampaikan oleh Pdt. Tony Mulia, salah seorang Fasilitator Nasional Jaringan Doa Nasional disela -sela wawancara dengan VIFA MEDIA melalui voice message WhatsApp Selasa (29/12/2020). “Pergerakan Doa menurut saya selama 2020 luar biasa. Walaupun ditengah pandemi yang sedang kita alami, kita bisa membuat jaringan dan menjangkau ke daerah manapun dengan cukup menggunakan media social dan aplikasi Zoom (aplikasi percakapan online) sudah bisa menjangkau semuanya. Dari bulan Maret sampai Desember kita membuat jaringan dan doa bersama dimulai dari 40 hari berpuasa sampai paskah, kemudian di paskah dengan tema “Rise and Shine” kita lakukan dengan online, dan juga sampai sekarang melalui zoom juga kita masih terus mengadakan doa pagi bersama setiap hari Sabtu dan sampai hari ini yang diikuti semua pendoa-pendoa diseluruh Indonesia,” katanya menjelaskan kegiatan doa bersama Jaringan Doa yang dilakukan sekarang secara daring. Acara doa tersebut yang dilakukan pukul 05.30 WIB dihadiri para pendoa dari Jaringan Menara Doa Sekota. Pdt. Tony juga menjelaskan kegiatan doa yang biasanya menjadi program kerja dari jaringan doa seperti doa puasa ester dan lain-lainnya sekarang masih bisa dilakukan secara personal di masing-masing tempat dikarenakan larangan untuk berkumpul secara bersama untuk mentaati peraturan protocol Kesehatan. Jaringan Doa jelas Pdt. Tony dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah untuk mendoakan wilayah Indonesia. Pertemuan para pengurus Doa dilakukan melalui daring dan juga lebih merapatkan doa secara intensif lagi.

“Melalui pergerakan ini, pada tanggal 8 Juli sampai 17 Agustus 2020 kita membuat doa pujian penyembahan secara daring selama 40 hari 24 jam nonstop. Kemudian acara dilanjutkan dengan tema Indonesia menyembah 2020 dari tanggal 1 September-20 Desember 2020. Acara ini merupakan terobosan untuk saling berjejaring doa antar sesama pemimpin gereja-gereja di seluruh Indonesia bahkan mancanegara. Mereka banyak mengisi acara di tiap sesi doa, sehingga banyak sekali yang diberkati. Tuhan mengijinkan pandemi ini terjadi, tetapi juga membuka jalan agar setiap gereja bisa saling berjejaring dalam doa melalui media sosial. Rencana Tuhan luar biasa,” ujar Pdt. Tony Mulia.

Memang menurut pengakuan Pdt. Tony Mulia, kegiatan JDN belum begitu maksimal. Memang dengan daring, pdt. Tony mengatakan belum begitu maksimal pertemuannya dibandingkan dengan tatap muka langsung. Namun dengan daring ini juga ditengah masa pandemi, maka jaringan doa lebih efektif walaupun ada kendala-kendala dilapangan seperti teknis sinyal dan sebagainya.
Pada awal 2020, Pdt. Tony menjelaskan bahwa pernah melakukan pertemuan dengan aras-aras gereja pada akhir Januari 2020 dan melakukan penandatangan kesepakatan untuk doa bersama JDN untuk memimpin dalam acara doa bersama untuk bangsa. Akan tetapi tanpa diduga, dengan terjadi pandemi covid 19 ini, menurut Pdt. Tony hal ini menjadi motivasi agar para aras gereja terus merapatkan barisan dan berdoa bersama-sama untuk bangsa dan negara.

Ketika ditanya mengenai apakah sudah hasil doa-doa dari jaringan doa sepanjang 2020, Pdt. Tony memaparkan bahwa sudah ada yang dijawab Tuhan. “Diakhir Desember tahun ini, Tuhan menjawab doa untuk Indonesia dengan hadirnya Menteri agama yang baru dilantik yang memiliki jiwa nasionalis dan toleransi yang baik. Bahkan Tuhan melindungi Indonesia dengan gagalnya beberapa kegiatan yang bersifat intoleransi dan ingin memecah belah Indonesia namun tidak terjadi. Walaupun mungkin covid 19 masih tetap ada, perekonomian Indonesia yang terpuruk, namun dengan jawaban doa dari Tuhan, dengan sudah ditemukannya vaksinasi anti covid 19 dan posisi Indonesia yang perekonomiannya masih lebih baik dibandingkan dengan negara di Asia lainnya. Tuhan selalu menjaga dan memberkati Indonesia,”akuinya mengenai jawaban doa.
Untuk memaksimalkan program kerja, Jaringan Doa Nasional terbagi menjadi 17 (tujuhbelas) regional. Pdt. Tony menjelaskan melalui daring, semua daerah meluaskan jaringan doa masing-masing wilayah sehingga bertambah banyak dan solid dari program doa Jaringan Doa Nasional.
Pesan Natal 2020 JDN, Pdt. Tony menjelaskan bahwa Tuhan Yesus sudah lahir di dalam rumah-rumah tangga dan di tengah covid 19. Setiap rumah tangga sudah bisa mengefektifkan kubu-kubu doa. Natal menerangkan bahwa Yesus datang kepada umat manusia ditengah pandemi.
Pdt. Tony Mulia diakhir wawancara menjelaskan bahwa harapan dan doa JDN memasuki 2021 agar lebih ada lagi unity atau kesatuan tiap gereja dan para hamba Tuhan. “Memang pandemic bahkan kematian banyak menghantui umat manusia, namun tidak akan menghalangi dan membatasi anak-anak-Nya untuk berdoa dan memohon kepada Tuhan. Walaupun berdoa secara daring, namun tetap yakin dan percaya Tuhan akan selalu melindungi dan menjaga Indonesia,” katanya diakhir percakapan melalui voice message WhatsApp. (Jaya).