Jakarta – Minggu (13/6/2021) dari jendela ruang kerjanya yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Paus Fransiskus menyampaikan permintaan kepada umat untuk membantu penduduk di wilayah Tigray yang sedang dilanda perang.
“Saya sangat dekat dengan orang-orang di wilayah Tigray di Ethiopia, yang dilanda krisis kemanusiaan serius yang membuat orang termiskin mengalami kelaparan,” katanya.
Paus mengatakan dirinya tidak henti-hentinya memikirkan orang Tigray yang tengah diguncang krisis kemanusiaan dan mengalami kelaparan. Paus meminta konflik bisa segera diakhri demi kembali terwujudnya keharmonisan sosial.
Paus mengajar umat yang hadir saat itu ikut mendoakan agar kekerasan di Tigray segera berakhir dan makanan, perawatan kesehatan terjamin untuk semua. Ini penting supaya keharmonisan sosial bisa segera pulih.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa sekitar 350.000 orang di Tigray sedang mengalami masa krisis kelaparan. Petani, pekerja bantuan dan pejabat setempat mengatakan makanan telah diubah menjadi senjata perang, dengan tentara memblokir atau mencuri bantuan makanan
Lebih dari 2 juta dari 6 juta orang Tigray telah melarikan diri, tidak dapat memanen tanaman mereka. Perang di Tigray dimulai pada November, tak lama sebelum musim panen, sebagai upaya Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed untuk melucuti senjata para pemimpin pemberontak di kawasan itu.