“Tilik Belik” Cara SD Kanisius Kenalan Peringati Hari Air Sedunia

0
SD Kanisius Kenalan
Anak-anak SD Kanisius Kenalan sedang mengamati belik. (Foto-foto: ANTARA)

Magelang – Tanggal 22 Maret selalu diperingati sebagai Hari Air se-Dunia. Anak-anak dari SD Kanisius Kenalan, Magelang pun tidak mau ketinggalan untuk ikut menyambutnya ( memperingati) lewat sebuah gerakan “tilik belik” atau menengok sumber mata air, pada Sabtu (20/3/2021).

Sumber mata air (belik) Trukan yang didatangi belasan anak SD Kanisius Kenalan ini berada di kawasan Pegunungan Menoreh. Bukan hanya untuk melihat sumber mata air, anak-anak juga diwajibkan untuk mengukur kedalaman hingga memeriksa kadar keasaman air.

Selain itu juga mereka diminta untuk mengamati lingkungan mulai dari tumbuhan, hewan, hingga kebersihan dari kawasan tersebut. Semua yang mereka amati kemudian dicatat di buku yang mereka bawa.

Baca juga:  Pemuda Harus Perjuangkan Nilai-nilai Kemajemukan Indonesia

Dalam pelaksanaannya, anak-anak yang terdiri dari siswa kelas IV dan VI dibagi menjadi 2 tim yaitu 10 anak untuk tim Yogyakarta dan 13 anak untuk tim Jawa Tengah. Ini dilakukan untuk menjaga protokol kesehatan sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

“Kami di SD Kanisius Kenalan menginisiasi sebuah program pembelajaran ‘tilik belik’, karena kami berada di wilayah perbukitan Menoreh yang memiliki banyak belik sebagai sumber kehidupan bagi warga perdesaan,” kata Kepala SD Kanisius Kenalan Yosef Unisimus Maryono.

Menurutnya, ini adalah salah satu cara mengenalkan sejarah kepada anak-anak tentang pentingnya belik sebagai sumber air minum, mandi hingga mencuci termasuk kebutuhan untuk pertanian. Sayangnya sekarang banyak belik yang mati.

Baca juga:  Mujizat Tuhan Bagi Negeri di Atas Awan Melalui Presiden Jokowi

“Oleh karena itu belik harus tetap dirawat, baik belik kecil maupun belik besar yang bisa diakses banyak orang dengan teknologi yang baru,” jelasnya.

“Pembelajaran tentang air, sumber air, gunanya air ini penting dan kebetulan di wilayah kami punya sumber belajar tersebut, maka hal itu harus dikenali, dipelajari, dan dipahami ke depan supaya sumber mata air ini tetap terawat,” tambah Yosef.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here