Tugas Penyuluh Agama Kristen dalam Pembinaan Umat

0
Tangkapan layar

Jakarta – Sekolah Tinggi Teologi (STT) Pelita Kebenaran, Medan menggelar Seminar Nasional Program Doktoral tentang “Penyuluhan Agama Kristen Dalam Pembinaan Umat” yang diadakan secara daring, Selasa (23/6/2021).

Pembimbing Masyarakat Kristen Provinsi Aceh, Dr. Samarel Telambanua, sebagai pembicara dalam seminar itu mengatakan, ada beberapa persoalan yang dihadapi sehingga penyuluhan tidak dapat terlaksana secara maksimal. Seperti di Aceh, kinerja penyuluh menjadi tidak maksimal karena para penyuluh belum siap melaksanakan tugas. Hal tersebut perlu dievaluasi dengan membandingkan antara tugas pokok dengan juknis.

“Penyuluh ini bukan jabatan dalam gereja, tidak diaangkat dalam gereja, tidak diangkat oleh sinode. Tetapi penyuluh ini adalah para tenaga yang direkrut oleh pemerintah, dalam hal ini yang melalui Kementerian Agama,” kata Samarel.

Baca juga:  Jamin Kebebasan Pers, GAMKI Minta Komnas HAM Investigasi Pembunuhan Jurnalis di Sumut

Samarel menjelaskan, sesuai dengan juknis penyuluh agama Kristen nomor 472 tahun 2020, tugas dari para penyulus adalah untuk meningkatkan kualitas iman, pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan nilai-nilai agama, serta kerukunan hidup antar umat beragama.

“Ini merupakan harapan, tujuan direkrutnya para penyuluh oleh pemerintah untuk meningkatkan keimanan. Oleh karena itu para penyuluh yang melaksanakan tugas ini tidak boleh main-main, (karena) ada hal yang harus dipertanggung jawabkan kepada Allah,” tegas Samarel.

Baca juga:  PERWAMKI Kembali Hadirkan Karya Buat Umat Kristen

Samarel mengatakan, penyuluh adalah perpanjangan tangan dari pemerintah dalam rangka membina iman warga masyarakat. Maka itu para penyuluh harus memiliki kemampuan serta wawasan yang luas agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

“Para Penyuluh harus mempersiapkan diri meberikan pelayan yang terbaik dan memiliki wawasan, potensi. Keahlian yang maksimal untuk membantu umat yang membutuhkan penyuluh karena menghadapi berbagai persoalan atau masalah kehidupan,” pungkas Samarel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here