Waktu dan Rencana Tuhan Selalu Indah Pada Waktunya

0

Manusia boleh memiliki rencana, tapi toh akhirnya Tuhan yang menentukan sesuai dengan waktunya. Tinggal bagaimana manusia memaknai setiap perjalanan hidupnya.

Enry Wijaya dan Angelica Octavia adalah sepasang suami istri di kota Balikpapan, Kalimantan Utara. Setelah dikaruniai putri yang sudah berusia 5 tahun, mereka berkeinginan menambah momongan. Apa yang diharapkan itu pun dijawab Tuhan, hasil dari tes pack yang dilakukan Angelica menunjukkan positif.

Enry Wijaya dan Angelica Octavia beserta anak.

Kabar itu tentu menjadi sebuah kegembiraan. Untuk memastikannya, mereka pergi ke dokter kandungan dan hasilnya sama yaitu Angelica positif hamil.

Namun di sisi lain, Angelica sebenarnya merasa keanehan dikehamilan yang kedua ini. Ia sering merasakan nyeri di bagian perut dan mengalami pendarahan. Mereka pun kembali memeriksakan diri ke dokter kandungan, hasilnya sungguh mengejutkan.

“Suatu malam kami mendatangi seorang dokter yang cukup senior dan sudah lama praktik di Balikpapan. Bukannya jawaban/diagnosa yang baik atau menenangkan, malah si dokter ini sedikit memojokkan kami dengan bertanya ‘Ibu hamil dari mana, siapa yang bilang ibu itu hamil? Ini lihat tidak ada kantong nya!’,” cerita Enry.

Kondisi Angelica pasca dari dokter makin memburuk. Enry kemudian langsung membawa sang istri ke rumah sakit.

Dari hasil pemeriksaan, Angelica mengalami hamil ektopik dan ada pendarahan di rahim. Jalan satu-satunya yaitu operasi. Hamil ektopik adalah sebuah kondisi kehamilan yang terjadi di luar kandungan/rahim. Dalam diri Angelica, kehamilan terjadi pada saluran tuba. “Ya Tuhan mengapa kehamilan istri saya yang adalah kabar sukacita dan yang kami nantikan tiba-tiba berubah menjadi sebuah bencana yang seperti ini,” kata Enry saat itu.

Baca juga:  Kesaksian Henry Surentu : Kekudusan dan Komitmen dengan Tuhan Nilai Mutlak yang harus kita jalani.

Pasangan ini memutuskan di hari yang sama untuk terbang ke Jakarta mencari opsi kedua. Di Jakarta, mereka langsung menuju RS Bunda setibanya di bandara dengan dijemput ambulance. “Istri sempat ingin kembali ke rumah tapi tidak jadi karena di bandara bertemu seorang hamba Tuhan dan istri merasa dikuatkan,” ungkapnya.

Di rumah sakit, diagnose dokter sama seperti di Balikpapan. Angelica harus segara dioperasi laparascopy karena pendarahan di perut sudah cukup banyak. Menurut dokter, apa yang dialami Angelica sangat jarang terjadi.

Rancangan Tuhan

Sedih itu pasti, tapi Enry dan Angelica tetap tidak mau patah semangat. April 2019, atau beberapa bulan setelah operasi mereka kembali berkonsultasi dengan dokter kandungan di RS Bunda untuk keinginan mereka memiliki anak.

Waktu itu dokter hanya menyarankan mengikuti program bayi tabung mengingat Angelica pernah mengalami kehamilan ektopik. “Kami tidak langsung mengikuti saran dokter, kami terus bergumul dan berdoa meminta petunjuk Tuhan,” ungkap Enry.

Kondisi Angelica ketika di Rumah Sakit.

Setelah beberapa bulan, mereka kembali ke Jakarta dan memutuskan untuk ikut program bayi tabung. Sayangnya, ketika baru tiba, Enry harus kembali ke Balikpapan karena nenek dipanggil Tuhan.

Baca juga:  Henry Menerima Pertolongan Tuhan yang Sempurna

Ketika di Jakarta, Angelica seakan memiliki keinginan yang kuat untuk kembali memakai tes pack. Hasilnya benar-benar membuat Angelica dan Enry kaget. “Dengan tanda positif ini kami belum langsung senang karena trauma dengan hamil ektopik yang pernah istri saya alami. Kami hanya bisa berdoa dan berdoa,” ceritanya.

Mereka memutuskan ke dokter kandungan untuk memastikan. “Setiap malam kami ambil waktu berdoa (saya, istri dan anak) untuk kami tumpang tangan agar janin dapat berkembang dengan baik dan tanpa mengikuti program bayi tabung,” katanya.

Setelah beberapa kali ke dokter, kabar bahagia pun didengar. Angelica dinyatakan positif hamil oleh dokter. “Kami sangat bersyukur dan bersukacita kepada Tuhan. Dulu di mana saya pernah bertanya mengapa tiba-tiba Tuhan memberikan cobaan kepada istri saya? Tapi kini saya hanya bisa bertanya ‘mengapa Engkau begitu baik kepada kami ya Tuhan?,” ucapnya.

Enry dan Angelica benar-benar bersyukur dan hanya meyakini bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari rencana Tuhan dengan berpegang pada ayat 1 Korintus 2:9. “Waktu Tuhan selalu indah pada waktu-Nya. Waktu Tuhan bukanlah waktu kita, rancangan Tuhan bukanlah rancangan kita,” paparnya.

Kini, kebahagiaan keluarga Enry dan Angelica semakin lengkap karena Tuhan telah menolong sehingga anak laki-laki yang sudah diidamkan dapat lahir dengan selamat. (Kontributor: Nunu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here