Jakarta – Kesuksesan tak muncul begitu saja. Berawal dari niat kuat diiringi doa serta keinginan berbagi kepada sesama, Kai yang memiliki latar belakang pendidikan marketing (pemasaran), jauh dari dunia kuliner, mampu membawa Bakmie Kukuh, bertahan dari 2015 – sekarang 2021.
“Kita open PO itu awal-awal tahun 2015 awal. Secara official. Kalau mau dibilang berdirinya itu awal tahun 2015,” pungkasnya.
Bakmie Kukuh yang dirintis 5 tahun lalu, yang awal mulanya hanya by order kini beralih menjadi usaha yang menjanjikan bagi Kai dan keluarga.

Nama Kukuh, diceriterakan Kay, terinspirasi dari hubungannya dan Kukuhnya atau dalam Bahasa Indonesia, Tantenya. Waktu kecil, saat ia ingin makan mie, selalu Kukuhnya menyediakan waktu untuk membuatkan.
“Namanya bakmie kukuh, karna mie nya waktu itu yang bikin resepnya adalah tante saya, kalau kita bilangnya kukuh,” kenangnya.
Bakmi Kukuh adalah salah satu kuliner bakmie non halal yang beroperasi di kawasan elite SCBD, tepatnya di Fairground SCBD Jl. Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan. Tampil di kawasan elite, Kai sangat yakin bakmie Kukuh dapat memuaskan pecinta mie yang senang mengunjungi SCBD.
Apalagi setelah dicicipi vifamedia.com, dapat dipastikan cita rasa yang disuguhkan bakmie Kukuh, memiliki kualitas rasa yang sangat terjamin. Apalagi bahan-bahan yang diolah dari bahan-bahan yang memiliki kualitas terbaik.
Bahkan untuk menggoda pecinta bakmie, Kai mengolah dan menciptakan mie dengan resep khusus. Semisal, campuran telur dalam adonan mie tidak menggunakan telor ayam tetapi menggunakan telur bebek. Tidak hanya itu, tepung yang digunakanpun, tepung premium. Itu sebabnya, tanpa menggunakan topingpun, bakmi Kukuh telah menghasilkan rasa legit.
“Kita bakmie bikin sendiri, semua bahan- bahannya itu premium semua, kayak tepung dari Jepang dan pakai telor bebek,” ungkapnya.
Apalagi kalau ditambah dengan toping primadona, yaitu daging ayam kampung, daging babi panggang, babi merah.
Bagi pecinta bakmie, tidak perlu kuatir bila ingin menikmati bakmi Kukuh tapi teman yang ikut bukan pencinta bakmie. Sebab Kai tak melulu menghadirkan bakmie sebagai menu utama, tetapi ada juga menu lainnya, diantaranya nasi campur, shirataki, nasi tim bihun dan masih banyak lagi. Semuanya itu akan makin sempurna bila ditemani minuman Liang The. Mak nyus.

Walau menghadirkan menu-menu lainnya, tetapi Kai berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menghilangkan kekhasannya bakmie Kukuh sebagai Resto bakmie.

Bakmi Kukuh ini terbilang istimewa tidak hanya dari racikan menu yang digarap sendiri tetapi juga penyajian desain interior resto yang bisa disebut hasil kreatifitas tangan terampil kai beserta keluarga. Dengan berkonsep resto bakmie ala chinesse dan tempat yang cozy, membuat pengunjung betah sambil menikmati setiap menu dari Bakmie Kukuh.
Meski baru 2 tahun outlet bakmie kukuh beroperasi di SCBD, ternyata mampu menarik para pecinta bakmie (kuliner). Buktinya, setiap jam operasional SCBD di buka, bakmie Kukuh langsung disibukkan dengan melayani pelanggan.
Kepada vifamedia.com, Kay menuturkan, pecinta bakmie Kukuh datang dari kalangan masyarakat sekitar perkantoran SCBD hingga wilayah Jakarta Selatan.
Demi kepuasan pelanggan, resto bakmie Kukuh menerima pesanan untuk berbagai acara di luar. Bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang ingin mengadakan sebuah acara dengan menu bakmie non halal, resto bakmi kukuh adalah pilihan yang sangat tepat.
Tidak perlu khawatir untuk masalah harga, harga yang diberikan Resto bakmie Kukuh sangatlah sepadan dengan kualitas rasa yang disajikan. “Harga kita itu dari harga mulai sekitar Rp50.000,” katanya
Bagi pecinta bakmie (kuliner) tidak perlu ragu untuk menyambangi resto bakmie Kukuh milik Kay, baik yang ada di Fairground SCBD Jl. Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan dan di Jl. Wijaya 1, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.